BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil
konsepsi yang dapat hidup, dari dalam uterus melalui vagina atau jalan lain ke
dunia luar. Ada 2:
1)
Partus normal / partus
biasa
Bayi lahir melalui vagina dengan letak belakang kepala
/ ubun-ubun kecil, tanpa memakai alat / pertolongan istimewa, serta tidak
melukai ibu maupun bayi (kecuali episiotomi), berlangsung dalam waktu kurang
dari 24 jam.
2)
Partus abnormal
Bayi lahir melalui vagina dengan bantuan tindakan atau
alat seperti versi / ekstraksi, cunam, vakum, dekapitasi, embriotomi dan
sebagainya, atau lahir per abdominam dengan sectio cesarea.
Pembagian Fase / Kala Persalinan
Kala dalam persalinan dibagi menjadi 4 :
1.
Kala 1
Pematangan dan pembukaan serviks sampai lengkap (kala
pembukaan)
Timbul tiap 10 menit dengan amplitudo 40 mmHg, lama
20-30 detik. Serviks terbuka sampai 3 cm. Frekuensi dan amplitudo terus
meningkat. Kala 1 lanjut (fase aktif) sampai kala 1 akhir Terjadi peningkatan
rasa nyeri, amplitudo makin kuat sampai 60 mmHg, frekuensi 2-4 kali / 10 menit,
lama 60-90 detik. Serviks terbuka sampai lengkap (+10cm).
2.
Kala 2
Pengeluaran bayi (kala pengeluaran)
Pengeluaran bayi (kala pengeluaran)
Amplitudo 60 mmHg, frekuensi 3-4 kali / 10 menit.
Refleks mengejan terjadi juga akibat stimulasi dari tekanan bagian terbawah
janin (pada persalinan normal yaitu kepala) yang menekan anus dan rektum.
Tambahan tenaga meneran dari ibu, dengan kontraksi otot-otot dinding abdomen
dan diafragma, berusaha untuk mengeluarkan bayi.
3.
Kala 3
Pengeluaran plasenta (kala uri)
Pengeluaran plasenta (kala uri)
Amplitudo 60-80 mmHg, frekuensi kontraksi berkurang,
aktifitas uterus menurun. Plasenta dapat lepas spontan dari aktifitas uterus
ini, namun dapat juga tetap menempel (retensio) dan memerlukan tindakan aktif
(manual aid).
4. Kala 4
Masa 1 jam setelah partus, terutama untuk observasi
Masa 1 jam setelah partus, terutama untuk observasi
B.
Rumusan
Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Apakah yang dimaksud dengan persalinan kala 1?
2.
Apa sajakah etiologi, patofisiologi, manifestasi
klinis, pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan pasien dengan persalinan kala
1 fase aktif?
3.
Bagaimanakah asuhan keperawatan pasien dengan persalinan
kala 1 fase aktif?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, tujuan yang
akan dicapai dalam makalah ini adalah :
1.
Tujuan Umum
Mengetahui konsep teori, masalah keperawatan dan asuhan
keperawatan pasien dengan persalinan
kala 1 fase aktif.
2. Tujuan
Khusus
a. Mengetahui pengertian persalinan
kala 1
b. Mengetahui
etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, pemeriksaan penunjang dan penatalaksanaan
pasien dengan persalinan
kala 1 fase aktif
c.
Mengetahui masalah keperawatan dan
asuhan keperawatan pasien dengan persalinan kala 1 fase aktif
D. Manfaat
Kita
dapat mengetahui tentang trauma kepala dan cara penanganan, gejala, komplikasi
dan sebagainya yang mengenai penyakit tersebut, dan cara atau apa saja yang
akan kita lakukan ke pada pasien dengan menggunakan asuhan keperawatan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kala I (kala pembukaan )
Dimulainya proses persalinan yang ditandai
dengan adanya kontraksi yang teratur, adekuat dan menyebabkan perubahan pada
serviks hingga mencapai pembukaan lengkap.
Kala I dibagi menjadi atas 2 fase yaitu :
1.
Fase laten
Pada fase ini pembukaaan berlangsung lambat mulai 0-3
cm berlangsung sekitar 8-10 jam dengan sifat kontraksi kekuatannya lemah, irama
tidak teratur, frekuensi selang waktu 5-30 menit dengan durasi 30 detik (Bobak,
irene M. hal. 308)
2.
Fase aktif
Pada fase ini pembukaan berlangsung lebih cepat mulai
pembukaan 6 jam yang dibagi dalam 3 sub fase :
-
Periode Akselerasi
-
Periode latasi maximal
-
Periode Deselerasi
B. Manifestasi Klinis
1.
Tanda permulaan persalinan
n Lightening atau setting / deopping
n Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
n Perasaan sering kencing ( polikisuria )
n Perasaan sakit diperut dan dipinggang
n Serviks menjadi lembek, mulai mendatar
n Terjadi pengeluaran lendir, dimana lendir penutup serviks dilepaskan dan
bisa bercampur darah (Bloody show).
2. Tanda – tanda impartu
—
Kekuatan dan rasa sakit oleh adanya his
datang lebih kuat, sering dan teratur dengan jarak kontraksi yang semakin
pendek.
—
Keluar lendir bercampur darah yang lebih
banyak karena robekan-robaekan kecil pada serviks.
—
Kadang-kadang ketuban pecah dengan
sendirinya.
—
Pada pemeriksaan dalam dijumpai perubahan
serviks : perlunakannnya, pendataran, dan terjadinya pembukaan serviks (
Manuaba, 1998).
3. Faktor-faktor yang penting dalam persalinan
—
Power ( kekuatan mendorong janin keluar ), terdiri dari : His (kontraksi uterus)
—
Passage ( jalan lahir ), terdiri dari : jalan lahir keras, dan jalan lahir lunak
C. Patofisiologi
Pada fase ini pembukaan berlangsung lebih cepat mulai pembukaan 6 jam yang
dibagi dalam 3 sub fase :
o Periode Akselerasi : berlangsung 2 jam dari pembukaan
3-4 cm
o Periode latasi maximal : berlangsung 2 jam pembukaan
berlangsung cepat menjadi 9 cm
o Periode Deselerasi : Berlangsung 2 jam pembukaan
berlangsung lambat menjadi 10 cm/lengkap
Fase diatas dijumpai pada primigravida dan multigravida, perbedaannya :
Primigravida :
Ø Serviks mendatar (effacement) dulu, baru
dilatasi
Ø Berlangsung 13-14 jam
Multigravida :
Ø Servik mendatar dan membuka bisa bersamaan
Ø Berlangsung 6-7 jam
BAB
III
Fokus
keperawatan
I.
Pengkajian
1.
Persiapan
·
Ruang
bersalin dan asuhan bayi baru lahir
·
Perlengkapan
dan obat esensial
·
Rujukan
(bila diperlukan)
·
Asuhan
sayang ibu dalam kala 1
·
Upaya
pencegahan infeksi yang diperlukan
2.
Anamnesis/wawancara
a.
Identifikasi klien (biodata)
b.
Gravida (kehamilan), para (persalinan), abortus (keguguran),
jumlan anak yang hidup
c.
HPHT (Hari Pertama Haid yang Terakhir)
d.
Taksiran persalinan
e.
Riwayat penyakit (sebelum dan selama kehamilan) termasuk alergi
f.
Riwayat persalinan
Riwayat yang harus
diperhatikan
1)
pernah bedah sesar (sectio cesarea)
2)
riwayat perdarahan berulang
3)
prematuritas atau tidak cukup bulan
4)
ketuban pecah dini (ketuban pecah sebelum waktunya)
5)
pewarnaan mekonium cairan ketuban
6)
infeksi ante atau intrapartum
7)
hipertensi
8)
tinggi badan dibawah 140 (resiko panggul sempit)
9)
adanya gawat janin
10)
primipara dengan bagian terbawah masih tinggi
11)
malpresentasi atau malposisi
12)
tali pusat menumbung
13)
keadaan umum jelek atau syok
14)
inersia uteri atau fase laten memanjang
15)
partus lama
3.
Pengkajian
·
Klien
serius, sering ganti posisi, nyeri, menangis, gelisah, tidak terkontrol.
·
Lelah:
atur nafas dan relaksasi
·
Kontraksi
setiap 2,5-5 menit selama 20-40 detik .
·
Dilatasi
serviks 4-7 cm.
·
Pengeluran
darah sedang.
·
Janin
maju 1-2 cm dibawah spina iskiadika
·
DJJ
berfariasi
·
DJJ
dapat terdeteksi
4.
Pemeriksaan
a. Periksa
abdomen
1)
Tinggi fundus uteri (TFU)
2)
Menentukan presentasi dan letak janin
3)
Menentukan penurunan bagian terbawah janin
4)
Memantau denyut jantung janin (DJJ)
b.
Periksa dalam (PD)
1)
tentukan konsistensi dan pendataran serviks (termasuk kondisi
jalan lahir)
2)
mengukur besarnya pembukaan
3)
menilai selaput ketuban
4)
menentukan presentasi dan seberapa jauh bagian terbawah telah
melalui jalan lahir
5)
menentukan denominator (petunjuk)
5. Partograf
Instrumen untuk
memantau kemajuan persalinan, data untuk membuat keputusan klinik dan
dokumentasi asuhan persalinan yang diberikan oleh seorang penolong persalinan.
II. Diagnosa
Keperawatan
a.
Gangguan
rasa nyaman : Nyeri Akut
b.
Gangguan
Pola Eliminasi Urin
c.
Kecemasan
d.
Ketidakefektifan
individu koping Individu
e.
Gangguan
Konsep Diri
f.
Resiko
Cedera
g.
Resiko
Gangguan Pertukan Gas (O2) janin
III. Intervensi
Tujuan keperawatan :
Ø
Meningkatkan
kesejahteraan ibu dan sumber janin
Ø
Memberikan
hubungan fisik dan emosi
Perencanaan :
a.
Nyeri
akut
o
Kaji
tingkat nyeri ibu dan sumber nyeri
o
Jelaskan
penyebab nyeri dan proses persalinan
o
Anjurkan
relaksasi dan distraksi
o
Libatkan
keluaraga sebagai sistem pendukung
b.
Gangguan
pola eliminasi urin
o
Palpasi
diatas simpisis pubis
o
Catat
dan bandingkan asupan/haluaran
o
Obsevasi
tanda-tanda vital
o
Kaji
keadaan kulit dan membran mukosa
c.
Kecemasan
o
Kaji
tingkat cemas
o
Gali
penyebab cemas
o
Berikan
penjelasan
o
Libatkan
keluaraga sebagai sistem pendukung
d.
Ketidakefektifan
koping individu
o
Kaji
sumber atau penyebab
o
Gali
mekanisme koping sebelumnya
o
Diskusikan
alternatif koping
o
Libatkan
sistem pendukung
e.
Gangguan
konsep diri : Harga diri
o
Kaji
respon ibu / suami terhadap kelahiran
o
Dorong
untuk menyampaikan perasaannya
o
Berikan
dukungan
o
Bantu
agar rileks
f.
Resiko
cedera
o
Dorong
untuk ke kiri
o
Palpasi
kandung kemih dan kosongkan tiap jam (tekanan pada presentasi dapat menimbulkan
trauma)
o
Pantau
kontraksi
o
Pantau
tanda-tanda vital
o
Pantau
nafas yang terengah-engah
g.
Resiko
gangguan pertukaran gas (O2) janin
o
Kaji
kelainan ibu (uteroplasental sirkulasi) : DM, PIH, Gangguan jantung
o
Pantau
DJJ/ 15 menit (100-160)
o
Segera
cek DJJ jika terjadi pecah ketuban (catat segera keadaan cairan amnion dan
waktu pecah ketuban)
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Dalam menegakkan diagnosis
diperlukan data-data tentang usia,riwayat
kehamilan, data psikologis, dsb serta dari data subyektif dipadukandengan hasil
pemeriksaan fisik. Masing-masing individu mempunyai responyang berbeda terhadap
kehamilan sehingga masalah yang timbul tidak sama,hal ini dipengaruhi oleh
usia, riwayat kehamilan, prioritas dan psikologis.
B. Saran
1.
Kerjasama yang baik antara bidan
dan klien sangatdiperlukan untuk memecahkan
masalah yang sedang terjadi, sehingga bidan mampu melaksanakan tugas
sesuai dengan wewenan
2.
Pelayanan yang baik terhadap
pasien dipertahankan dan terus ditingkatkan.
Daftar
Pustaka
Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku
Diagnosa Keperawatan. ed.8.
Jakarta: EGC.
Prawiro Harjo. 1995. Bedah
Kebidanan. Jakarta : Bina Pustaka.
0 comments: