BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Biopsikologi merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya,
atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini nampak melalui aspek
tinggi badan, warna kulit, warna mata, keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya.
Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah laku manusia
juga mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif
adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman.
Biopsikologi
diawali oleh seorang psikolog asal Persia, Avicenna (980-1037 SM) yang dalam
peraturan kedokteran, mengakui fisiologis psikologi dalam perawatan penyakit
termasuk emosi dan mengembangkan sistem untuk menyatuhkan perubahan dalam
aliran nadi dengan perasaan yang mendalam, yang mana melihat antisipasi dari
ujian persatuan kata.
Neuroscience atau ilmu yang mempelajari mengenai otak dan seluruh fungsi-fungsi saraf belakangan ini telah berkembang menjadi neuropsikiatri dan neurobehavior. Tugas dari ilmu neural (Neural science) adalah menjelaskan prilaku manusia dari sudut pandang aktifitas yang terjadi di otak.
Neuroscience atau ilmu yang mempelajari mengenai otak dan seluruh fungsi-fungsi saraf belakangan ini telah berkembang menjadi neuropsikiatri dan neurobehavior. Tugas dari ilmu neural (Neural science) adalah menjelaskan prilaku manusia dari sudut pandang aktifitas yang terjadi di otak.
2. Tujuan
a. Melengkapi tugas mata kuliah psikologi
b. Memahami pengertian dan tujuan biopsikologi
c. Memahami perilaku berdasarkan aspek biologisnya
Bab II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian dan ruang lingkup biopsikologi
Psikologi adalah sebuah bidang ilmu pengetahuan dan ilmu
terapan yang mempelajari mengenai perilaku dan fungsi mental manusia secara
ilmiah. Para praktisi dalam bidang psikologi disebut para psikolog. Para
psikolog berusaha mempelajari peran fungsi mental dalam perilaku individu
maupun kelompok, selain juga mempelajari tentang proses fisiologis dan
neurobiologis yang mempelajari perilaku
Biopsikologi adalah cabang ilmu yang mempelajari mengenai
mekanisme perilaku dan pengalaman dari sisi fisiologi, evolusi, serta
perkembangan.
Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit, warna mata, keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman.
Manusia pada dasarnya mewarisi sifat-sifat fisik dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara genetik. Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit, warna mata, keadaan rambut lurus atau kerinting, ketebalan bibir dan sebagainya. Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman.
2.
Keterkaitan Biologi dengan Kajian Biopsikologi
Sejauh
mana hubungan psikologi dengan biologi? Biologi mempelajari kehidupan jasmaniah
manusia atau hewan, yang bila dilihat dari objek materialnya, terdapat bidang
yang sama dengan psikologis, hanya saja objek formalnya berbeda. Objek formal
biologi adalah kehidupan jasmaniah (fisik), sedangkan objek formal psikologi adalah
kegiatan atau tingkah laku manusia.
Menurut Bonner (dalam Sarwono, 1997:17), perbedaan psikologi
dan biologi adalah sebagai berikut. Psikologi merupakan ilmu yang subjektif,
sedangkan biologi adalah ilmu yang objektif. Psikologi disebut ilmu subjektif
karena mempelajari pengindraan (sensation) dan persepsi manusia sehingga
manusia dianggap sebagai subjek atau perilaku, bukan objek. Sebaliknya, biologi
mempelajari manusia sebagai jasad atau objek. Jadi, perbedaan selanjutnya
antara psikologi dan biologi adalah psikologi mempelajari nilai-nilai yang
berkembang dari persepsi subjek, sementara biologi mempelajari fakta yang
dipelajari perilaku secara “molar” (perilaku penyesuaian diri secara
menyeluruh), sementara biologi (termasuk ilmu faal) mempelajari perilaku
manusia secara “molekular”, yaitu mempelajari molekul-molekul (bagian-bagian)
dari perilaku berupa gerakan, reflex, proses ketumbuhan, dan sebagainya.
3.
Obyek Kajian Biopsikologi
ü Manusia dan nonmanusia
keunggulan manusia sebagai objek kajian adalah manusia dapat mengikuti intruksi dengan baik, manusia dapat melaporkan pengalaman subjektifnya, dan mudah dibersiahkan namuan sebagai manusia kita memiliki barbagai etika yang tidak bisa dilanggar yakni manusia tidak bisa jadi objek penenitian yang eksperimental.
keunggulan manusia sebagai objek kajian adalah manusia dapat mengikuti intruksi dengan baik, manusia dapat melaporkan pengalaman subjektifnya, dan mudah dibersiahkan namuan sebagai manusia kita memiliki barbagai etika yang tidak bisa dilanggar yakni manusia tidak bisa jadi objek penenitian yang eksperimental.
ü Eksperimen dan noneksperimen
ekperimen
adalah metode yang digunakan para ilmuan untuk menemukan apa penyebab dari
suatu peristiwa.
untuk melaksanakan suatu eksperimen yang melibatkan mahluk hidup, eksperimen itu pertama harus merancang dua kondisi atau lebih yang para subjeknya harus di tes.
untuk melaksanakan suatu eksperimen yang melibatkan mahluk hidup, eksperimen itu pertama harus merancang dua kondisi atau lebih yang para subjeknya harus di tes.
ü Penelitian murni atau terapan
penelitian murni adalah penelitian yang dimaksudkan oleh sang peneliti untuk memperoleh pengetahun, penelitian murni menurut para ilmuan memiliki manfaat praktis yang lebih besar dibandingkat terapan.
penelitian terapan adalah peneliatian untuk mendapatka menfaat langsung bagi manusia. biasanya tidak memiliki manfaat langsung yang praktis.
penelitian murni adalah penelitian yang dimaksudkan oleh sang peneliti untuk memperoleh pengetahun, penelitian murni menurut para ilmuan memiliki manfaat praktis yang lebih besar dibandingkat terapan.
penelitian terapan adalah peneliatian untuk mendapatka menfaat langsung bagi manusia. biasanya tidak memiliki manfaat langsung yang praktis.
4.
Definisi
Perilaku dalam Ilmu Biopsikologi
ü Fisiologis
Mengaitkan perilaku dengan aktivitas otak dan organ tubuh
lainnya. Barkaitan erat dengan sistem
tubuh.
Contoh :
reaksi kimia yang menyebabkan hormon bekerja dan
mempengaruhi aktivitas otak yang pada akhirnya mengendalikan kontraksi otak.
ü Ontogoni
Ontogeni berasal dari bahasa Yunani à ‘menjadi’, ‘asal muasal’ (permulaan). Menggambarkan perkembangan sebuah struktur ataupun perilaku. Penjelasan ini melihat adanya pengaruh gen, nutrisi, pengalaman, serta interaksi kesemuanya dalam membentuk suatu perilaku.
Ontogeni berasal dari bahasa Yunani à ‘menjadi’, ‘asal muasal’ (permulaan). Menggambarkan perkembangan sebuah struktur ataupun perilaku. Penjelasan ini melihat adanya pengaruh gen, nutrisi, pengalaman, serta interaksi kesemuanya dalam membentuk suatu perilaku.
Contoh :
kemampuan meredam sebuah impuls terlatih
semenjak balita hingga masa remaja, terjadi seiring dengan tahapan perkembangan
sisi depan otak.
ü Evolusi
Berhubungan dengan sejarah evolusi
suatu struktur atau perilaku.
Contoh
:
Merasa takut à merindingà rambut halus di tengkuk dan lengan
akan menegakà
terjadi pada leluhur manusia.
ü Struktur Sistem Saraf
a)
Sistem syaraf pusat (SSP)
Terdiri dari otak dan sumsum tulang
belakang, dimana masing-masing organ tersebut memiliki struktur-struktur
penyusun yang lebih kecil.
b)
Sistem syarf tepi (SST)
Adalah semua saraf selain yang ada di
otak dan sumsum tulang belakang.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Dari penguaraian kajian dan analisis yang dipaparkan
diatas maka kami dapat menyimpulkan bahwa pada dasarnya manusia mewarisi sifat-sifat
fisik berdasarkan keturunan secara genetik. Demikian pula ahli biopsikologi
melihat bahawa sifat dan tingkah laku manusia juga mengalami pewarisan
berdasarkan keturunannya. Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif
adalah ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman
B.
Saran
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini terdapat
kekurangan. Oleh karena itu, kami butuh saran pembaca sekalian agar dapat
memperbaiki letak kesalahan dan kekurangan dalam menyusun makalah demi tercapainya
kesempurnaan penyusunan makalah selanjutnya.
0 comments: